Just Sharing

Wawancara Blogger Sukses Bersama Skellie Wag



“Kecuali jika kemampuan bahasa Inggris Anda sangat bagus, saya akan merekomendasikan Anda untuk menulis dalam bahasa ibu Anda. Anda akan merasa lebih nyaman, dan sebagai hasilnya, Anda akan memiliki konten  blog yang lebih baik”

(Skellie Wag, dalam wawancara Blogguebo, 2008)



Pengantar:
Untuk seri keempat kali ini, wawancara dilakukan bersama Skellie Wag, blogger profesional  wanita asal  Australia pemilik situs SkellieWag.org. Skellie dikenal sebagai penulis tamu blog-blog terkenal seperti ProBlogger.net, DailyBlogTips dan CopyBlogger.
Skellie banyak menulis tentang tips-tips blogging, ide-ide konten blog, promosi  blog dan freelance writing. Proyek terbaru Skellie, Anywired.com, mencatat prestasi  cukup fenomenal dengan mendapatkan 1.100 RSS  subscribers hanya dalam waktu 5 hari. Untuk wawancara  kali ini, sayangnya, Skellie hanya memberikan jawaban atas 4 pertanyaan dari  10 pertanyaan yang saya ajukan kepadanya.

Barangkali karena ia merasa tidak berkompeten menjawab pertanyaan lain yang tidak sesuai bidang yang dikuasainya. Sebuah sikap yang patut kita hargai. Barangkali lain kali bisa kita wawancarai lagi dengan topik yang berbeda.

Silahkan kunjungi  www.SkellieWag.org untuk mendapatkan informasi lebih lengkap tentang Skellie Wag.

Untuk selanjutnya, silahkan disimak dan dipelajari  wawancara berikut. Semoga bermanfaat.
--------------------------------------------
(T): Tanya
(J): Jawab


(T): Do you think non-English blogs have good prospect in the online business realm?
(Apakah menurut Anda blog-blog yang tidak berbahasa Inggris




memiliki prospek  yang bagus  di dunia bisnis online?)


(J): I do, because with so many blogs written in English, there may be many thousands of internet users searching for blogs in their native language. I think a lot of bloggers who speak English as a second language feel that they won’t have an audience if they write in their first language, but this isn’t true.

(Saya kira iya, karena dengan banyaknya blog yang ditulis dalam bahasa Inggris, barangkali ada lebih banyak lagi pengguna internet yang mencari  blog dalam bahasa ibu mereka sendiri. Saya kira banyak blogger yang menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa kedua mereka merasa bahwa mereka tidak akan punya pembaca jika menulis dalam bahasa ibu mereka, tapi hal ini tidak benar)

(T): What are the obstacles or constraints?
(Apa kesulitan atau hambatannya?)


(J): It’s more difficult to find advertisers for non-English blogs, which is one hurdle that has to be overcome. I think that’s the only significant barrier, though.

(Lebih sulit mendapatkan pemasang iklan untuk blog-blog yang tidak berbahasa Inggris, dan ini adalah tantangan yang harus diatasi. Tapi saya kira hanya itu satu-satunya rintangan berat)

(T): What opportunities are mostly suit for non-English blogs? (Peluang apa yang paling cocok untuk blog-blog yang tidak berbahasa Inggris?)

(J): If your blog is about  a local place (a city, or a country), then it makes sense to write the blog in the native language of that place. Also, if your niche is likely to attract an audience from a specific country (for example, a blog about the national French soccer team) should be written in the language most of your audience is likely to speak.

(Jika blog Anda tentang sebuah tempat lokal (sebuah kota atau negara), maka saya kira masuk akal untuk menulis blog dalam bahasa ibu tempat tersebut. Demikian halnya jika niche Anda cenderung menarik pembaca dari negara tertentu (misalnya, blog tentang tim sepakbola nasional Perancis) maka sebaiknya ditulis dalam bahasa dimana kebanyakan pembaca blog Anda memahaminya)




(T): Do you think non-English speaker bloggers should push themselves to write post in English?
(Apakah menurut Anda blogger yang tidak berbahasa Inggris harus
memaksakan diri mereka untuk menulis blog dalam bahasa Inggris?)


(J): I think, before trying to write in English, the blogger should assess their English skills. Unless they’re exceptionally fluent in written
English and have great  spelling and grammar, I’d advise against writing in English if you want your blog to get popular. Blogs written in English are obviously aimed at English speakers, and those who speak English better than you will feel uncomfortable reading poor grammar, spelling and expression. So  unless your English skills are stellar, I’d recommend writing in your native tongue. You’ll feel more
comfortable, and as a result, you’ll produce better content.


(Saya kira sebelum mencoba menulis dalam bahasa Inggris, seorang blogger harus mengukur kemampuan bahasa Inggris mereka. Kecuali mereka sangat fasih berbahasa Inggris dan memiliki kemampuan tata bahasa dan ejaan yang sempurna, saya sarankan jangan menulis dalam bahasa Inggris jika Anda ingin blog Anda populer. Blog  yang ditulis dalam bahasa Inggris jelas ditujukan untuk pembaca berbahasa Inggris, dan mereka yang berbahasa Inggris lebih baik dari Anda akan merasa tidak nyaman membaca tata bahasa, ejaan dan ekspresi yang buruk. Jadi kecuali jika kemampuan bahasa Inggris Anda sangat bagus, saya akan merekomendasikan untuk menulis dalam bahasa ibu Anda. Anda akan merasa lebih nyaman, dan sebagai hasilnya, Anda akan menghasilkan konten blog yang lebih baik)

Hope you can use these answers.
(Semoga Anda bisa memanfaatkan jawaban-jawaban ini)


Cheers!
(Salam)


Skellie Wag


Sesuai  kompetensinya, Skellie nampaknya sangat menekankan pentingnya membangun dasar konten blog sebagai  pilar kesuksesan seorang blogger. Dan konten yang bagus tentu tidak terlepas dari bahasa yang digunakan. Gampangnya, jika menulis untuk pembaca berbahasa Indonesia, sangat masuk akal bila Anda menulis juga dalam bahasa Indonesia.

Sumber : Ebook - www.Blogguebo.com





Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

Related : Wawancara Blogger Sukses Bersama Skellie Wag

loading...