Just Sharing

Cara Membuat Pupuk Organik




Halaman rumah yang luas terkadang digunakan untuk berkebun tanam-menanam, dalam prosesnya kadang ada tanaman yang pertumbahannya kurang bagus, sehingga perlu adanya pemupukan, kadang untuk beli pupuk kebutuhannya sedikit kita jadi mengurungkan untuk membeli pupuk, ada cara lain yaitu membuat pupuk organik sendiri, berikut kutipan dari teman kita blogger yang bisa kita pelajari.

Kompos merupakan pupuk organik yang berasal dari sisa tanaman dan kotoran hewan yang telah mengalami proses dekomposisi atau pelapukan. Selama ini sisa tanaman dan kotoran hewan tersebut belum sepenuhnya dimanfaatkan sebagai pengganti pupuk buatan. Kompos merupakan salah satu komponen untuk meningkatkan kesuburan tanah dengan memperbaiki kerusakan fisik tanah akibat pemakaian pupuk anorganik (kimia) pada tanah secara berlebihan yang berakibat rusaknya struktur tanah dalam jangka waktu lama.

Kompos yang baik adalah yang sudah cukup mengalami pelapukan dan dicirikan oleh warna yang sudah berbeda dengan warna bahan pembentuknya, tidak berbau, kadar air rendah dan sesuai suhu ruang. Proses pembuatan dan pemanfaatan kompos dirasa masih perlu ditingkatkan agar dapat dimanfaatkan secara lebih efektif, menambah pendapatan peternak dan mengatasi pencemaran lingkungan.

Manfaat kompos organik diantaranya adalah
1) memperbaiki struktur tanah berlempung sehingga menjadi ringan
2) memperbesar daya ikat tanah berpasir sehingga tanah tidak berderai
3) menambah daya ikat tanah terhadap air dan unsur-unsur hara tanah
4) memperbaiki drainase dan tata udara dalam tanah
5) mengandung unsur hara yang lengkap, walaupun jumlahnya sedikit (jumlah hara ini tergantung dari bahan pembuat pupuk organik)
6) membantu proses pelapukan bahan mineral
7) memberi ketersediaan bahan makanan bagi mikrobia
8) menurunkan aktivitas mikroorganisme yang merugikan

Beberapa alasan mengapa bahan organik seperti kotoran sapi perlu dikomposkan sebelum dimanfaatkan sebagai pupuk tanaman antara lain adalah :
1) bila tanah mengandung cukup udara dan air, penguraian bahan organik berlangsung cepat sehingga dapat mengganggu pertumbuhan tanaman
2) penguraian bahan segar hanya sedikit sekali memasok humus dan unsur hara ke dalam tanah
3) struktur bahan organik segar sangat kasar dan daya ikatnya terhadap air kecil, sehingga bila langsung dibenamkan akan mengakibatkan tanah menjadi sangat  remah
4) kotoran sapi tidak selalu tersedia pada saat diperlukan, sehingga pembuatan kompos merupakan cara penyimpanan bahan organik sebelum digunakan sebagai pupuk.

Cara pembuatan kompos pupuk organik :
1. Istilah Kompos Hi-grade
Dinamakan kompos organik hi-grade karena mengandung unsur kimia yang komplit berasal dari campuran kotoran sapi dan urine yang diaduk secara merata oleh ternak sendiri dengan cara diinjak-injak sehingga telah mengalami proses dekomposer dengan baik.

2. Bahan dan peralatan
a. Kotoran sapi yang bercampur dengan urine
b. Sekam atau ”gergajen” (limbah gergajian kayu)
c. Kapur bubuk
d. Skop dan saringan
e. Karung plastik
f. Timbangan

3. Cara pembuatan kompos
Pembuatan kompos diawali dengan pengumpulan kotoran sapi dengan cara pemanenan dari kandang sistem kelompok, dilanjutkan dengan proses pengolahan menjadi kompos curah, blok, granula dan bokhasi.

a. Pemanenan kompos
• Dilakukan setelah ketebalan kotoran sapi dan urine di dalam kandang kelompok mencapai 25 - 30 cm (1,5 – 2 bulan)
• Pemanenan dilaksanakan sesuai dengan tujuan jenis kompos organik, yaitu kompos curah, kompos blok, kompos granula dan bokhasi.

Sumber : http://www.katamutiaracintaindah.com/2013/02/cara-membuat-kompos-pupuk-organik.html


secara singkat dalam pembuatan pupuk organik

Bahan yang diperlukan:
Bahan organik sisa-sisa pertanian, misal: jerami, tongkol batang jagung, rumput dan kotoran ternak yang telah dibasahi.

Cara membuat kompos singkatnya :

Potong-potong bahan organik diatas (kecuali kotoran ternak) sehingga berukuran kecil
Setelah itu, tumpuk dan taruh rumput di bagian atas. Buat tumpukan setebal 15 cm
Taruh kotoran ternak yang telah dibasahi pada bagian paling atas tumpukan
Lakukan menggunakan cara yang sama sampai semua bahan habis.
Tumpuk semuanya sampai mencapai ketinggian maksimal 1,2 m
Jaga kelembaban dalam tumpukan bahan agar tetap lembab dan tidak becek
Apabila pengomposan berlangsung baik, pada minggu ke 3-4 akan terjadi kenaikan suhu. Gunakan tongkat kayu untuk mengetahui telah terjadi kenaikan suhu dengan cara menusukkan tongkat kayu tersebut ke dalam tumpukan kompos kemudian tarik dan lihat ujung tongkatnya, apakah sudah terasa lembab dan hangat. Bila iya, berarti proses pengomposan berjalan dengan normal dan baik. Jika ujung tongkat terasa kering, segera siramkan air ke dalam kompos. Bila ujung tongkat terasa dingin, berarti pengomposan gagal dan harus diulang kembali pembuatannya dari awal.
Setelah terjadi kenaikan suhu, maka suhu akan mengalami penurunan. Pada saat inilah tumpukan kompos harus dibalik.
Sebulan setelah terjadi penurunan suhu dan kompos telah dibalik, maka kompos telah jadi dan siap dipakai





Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

Related : Cara Membuat Pupuk Organik

loading...